Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah dan Turkiye: Diplomasi yang Memperkuat Indonesia di Panggung Global

- Created Apr 16 2025
- / 7597 Read

Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah dan Turkiye: Diplomasi yang Memperkuat Indonesia di Panggung Global
Pada 9 hingga 14 April 2025, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan lawatan kenegaraan ke lima negara di Timur Tengah dan Turkiye. Kunjungan ini bukan hanya bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan pertahanan, serta menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian dan stabilitas regional. Kunjungan ini menjadi bukti nyata diplomasi aktif Indonesia di panggung internasional.
Perjalanan dimulai di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, di mana Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menyepakati delapan nota kesepahaman (MoU) yang meliputi berbagai sektor penting, termasuk energi, pertanahan, dan pembangunan ekonomi. Ini merupakan langkah penting untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, serta membuka peluang investasi yang lebih besar dari negara-negara Timur Tengah. Sebagai negara dengan ekonomi yang terus berkembang, Indonesia berusaha untuk memanfaatkan peluang ini untuk mendiversifikasi sektor-sektor ekonominya, termasuk dalam hal energi terbarukan dan teknologi.
Selanjutnya, Presiden Prabowo melanjutkan lawatannya ke Ankara, Turkiye, pada 10 April 2025. Di Turkiye, ia melakukan pembicaraan dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengenai berbagai isu, mulai dari kerja sama pertahanan hingga industri strategis. Salah satu kesepakatan yang tercapai adalah pengembangan bersama kendaraan tempur canggih serta keterlibatan Indonesia dalam proyek jet tempur KAAN dan kapal selam dengan Turkiye. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam kerja sama pertahanan kedua negara, yang saling menguntungkan dalam hal transfer teknologi dan peningkatan kapasitas industri pertahanan.
Kehadiran Indonesia dalam proyek-proyek ini juga semakin mengukuhkan posisi negara sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara, dengan Turkiye yang memiliki pengaruh besar di kawasan Eropa dan Timur Tengah. Hubungan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih besar dalam menghadapi tantangan global, seperti ancaman terorisme dan konflik yang terus berlanjut di berbagai belahan dunia.
Salah satu bagian penting dari kunjungan ini adalah kehadiran Presiden Prabowo di Forum Diplomasi Antalya, yang diselenggarakan di Turkiye. Forum ini merupakan tempat para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas berbagai isu internasional, dari konflik geopolitik hingga perubahan iklim. Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya demokrasi dan diplomasi dalam menyelesaikan berbagai masalah global. Meski pidatonya sempat memicu ketegangan diplomatik, terutama dengan beberapa delegasi yang memilih untuk meninggalkan forum lebih awal, Indonesia tetap menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan perdamaian dunia dan diplomasi yang berbasis pada saling menghormati.
Setelah Turkiye, Presiden melanjutkan perjalanan ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Ekonomi Negara-Negara Berkembang (D-8). Dalam forum ini, ia menyoroti pentingnya persatuan negara-negara Muslim dalam mendukung Palestina dan menyelesaikan konflik di Gaza. Meskipun sempat ada ketegangan terkait dengan pendapatnya mengenai konflik tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan selalu mendukung solusi dua negara yang menghormati kedaulatan Palestina dan mengutuk tindakan kekerasan di wilayah tersebut.
Kunjungan Presiden Prabowo kemudian berlanjut ke Amman, Yordania, di mana ia bertemu dengan Raja Abdullah II. Di sini, kedua pemimpin menandatangani tiga MoU dan satu perjanjian kerja sama di bidang politik, keamanan, kebudayaan, pertanian, pendidikan, dan keagamaan. Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi kedua negara untuk saling mendukung dalam memperkuat posisi masing-masing di kancah internasional. Yordania, yang memiliki hubungan dekat dengan banyak negara Arab, menjadi mitra strategis Indonesia dalam memperkuat jaringan diplomatik di kawasan tersebut.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah dan Turkiye mencerminkan pendekatan diplomasi aktif Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam menghadapi berbagai tantangan global, Indonesia berusaha memainkan peran yang semakin besar di dunia internasional. Kunjungan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hubungan ekonomi dan pertahanan, tetapi juga pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas regional.
Indonesia telah menunjukkan kemampuannya untuk menjadi negara yang aktif dalam memajukan solusi damai terhadap konflik-konflik yang terjadi di seluruh dunia. Selain itu, kerja sama yang terjalin dengan negara-negara Timur Tengah dan Turkiye akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, memperkuat sektor pertahanan, serta meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia di mata dunia. Diplomasi Presiden Prabowo ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai kekuatan global yang aktif dan berperan dalam membentuk masa depan dunia yang lebih damai dan stabil.
Dengan hasil-hasil yang dicapai dalam lawatan ini, Indonesia semakin mengukuhkan diri sebagai negara yang tidak hanya peduli terhadap stabilitas domestik, tetapi juga memiliki kontribusi penting dalam penyelesaian masalah-masalah global. Melalui kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara mitra, Indonesia akan terus bergerak maju sebagai negara yang memiliki pengaruh dan peran besar di tingkat internasional.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First